Welcome to our website !

Promosi Produk dalam sebuah Lifestyle Movie #ehmm...

By 12:06 PM

Waktu membuat judulnya tulisan ini saya agak bingung apakah seharusnya "Lifestyle movie dalam sebuah promosi Produk " atau "Promosi Produk dalam sebuah lifestyle Movie". Tulisan ini gara-gara sebuah film drama yang dibuat oleh Joko anwar. Ya, Joko Anwar, sineas yang sukses dapet 15 ribu follower di twitter dalam waktu sehari, lebih besar dari harapan sebelumnya, yaitu 10 ribu follower, dan karena harapannya itu, dia harus rela belanja di minimarket dalam keadaan bugil. 

Oke, segitu dulu cerita buat Joko Anawar. Dari blog nya mas Pitra yang saya baca bulan maret ini, saya liat tulisannya tentang sebuah film yang judulnya "Durable Love" yang dia bilang banyak yang sangka ini film mempromosikan produk kondom. Durable Love adalah film pendek dan yup, ini dibuat oleh sebuah brand untuk promosi. Sebenernya film ini dibuat untuk moment  Valentine, pertengahan febuari kemaren, yah karena saya kurang update dan ga 'ngeh' waktu liat bannernya disebuah situs, jadi gak nonton waktu itu, untungnya micrositenya masih buka dan tayangin filmnya. 

Untuk menonton film ini kita perlu mengunjungi websitenya dan 'beli tiket' dengan cara memasukkan data pribadi, seperti nama dan email, yah taulah, itu untuk meng-update database mereka, jadi siap-siap dapet iklan promosi dari brand ini :D, setelah isi data, sistemnya akn mengirim emai yang memberikan link halaman untuk menonton film ini.

Film ini berceritakan seorang cewek yang ketemu cowok idaman, namun kebiasaan  si cowok yang selalu didepan laptop kesayangannya membuat membuat dia merasa di cuekin, akhirnya dia melakukan berbagai hal demi menarik perhatian pacar barunya itu. Usaha untuk menarik perhatian si cowok dilakukan dari cuma negoceh sampe menyiram laptop si cowok dengan air dan membantingnya. At the end, si cewek minta cowoknya memilih dia atau laptop, dan si cowok menjawabnya dengan melindas laptop kesayangannya dengan mobil tapi ga hancur. So, kita bisa tau, kalo film ini mau menonjolkan kelebihan laptop si cowok yang anti air, tahan banting dan gak ancur walau di lindas mobil, setelah selesai filmnya, ditampilkan produk yang dipakai dalam film itu. Oiya, dari tadi lupa ngasih tau brand yang buat film ini, film ini dibuat oleh Acer dan produknya adalah travelmate.

Saya melihat film yang di buat oleh Joko Anwar enak ditonton, ringan dan gak terlalu promosi, yah paling dibagian akhir aja, saat si cowok ngelindas laptop, in my opinion, kelihatan agak lebay :D. Keuntungan dari cara promosi yang dilakukan seperti ini saya kira ada beberapa hal, pertama bisa dapat kontak email pengguna yang ter-verifikasi dan kemudian bisa diteruskan dengan promosi selanjutnya, bisa masuk dan diterima penikmat film yang jumlahnya lumayan besar dan karena nontonnya di internet, maka penontonnya pastinya pengguna komputer atau laptop.  

Membuat sebuah film pendek untuk promosi sudah pernah dilakukan oleh beberapa brand sebelumnya. Lux misalnya, mereka membuat film yang bertemakan perempuan dan menayangkannya sebagai TVC (iklan TV) di TV-TV nasional, disela-sela acara yang ditayangkan. Intel juga sebelumnya pernah mebuat hal serupa dan di sebarkan melalui microsite-nya dan jejaring sosial, seperti youtube. Disisi lain, promosi produk atau brand di film-film bioskop juga adalah hal yang lumrah, misalnya kita liat film yang pemainnya minum minuman yang merk nya sengaja diarahin ke kamera.  Mau bikin film pendek untuk promosi atau berporomosi di film panjang, alias film bioskop, mau menyebarkannya di dunia maya atau di tv nasional, itu kembali ke strategi promosi dan marketingnya lagi sih, mana yang memenuhi tujuannya.

Jujur aja, sudah sejak lama saya bertanya-tanya, mengapa film promosi seperti yang dilakukan Acer tidak di buat oleh produk lainnya terutama Gadget. Film 'Durable love' ini saya kategorikan sebagai lifestyle movie, dimana penonton diajak atau dipandu ke arah sebuah gaya hidup. Ini menarik saya kira, karena ada banyak gadget dengan inovasi baru yang muncul, tapi tidak ada panduan dalam lifestyle-nya sampai sampai dulu ada cerita, saat handphone comunicator muncul dan menjadi tren, banyak yang salah pakai, dimana orang menempelkan telinganya ke sisi handphone yang ada tombolnya, padahal ear speakernya ada dibaliknya. Ada juga kasus Blackberry yang banyak dibeli walaupun mahal tapi dipakai hanya untuk fitur BBM dan malahan hanya buat facebook-an. Di film buatan luar, yang juga masuk disini, kita biasa menikmati lifestyle movie semacam ini, biasanya di film spionase seperti James Bond dan Mission Imposible yang belakangan mereka menggunakan gadget-gadget yang familiar diantara kita. So, apakah ini memerlukan keberanian brand-brand untuk mangambil langkah ini untuk berpromosi atau orang-orang kreatif kita yang belum terfikirkan soal cara ini? 

You Might Also Like

0 comments